PENETAPAN KADAR P2O5 DALAM SAMPEL
PUPUK NPK
Nama
: Reynaldi
NIS
: 124877
Kelas/
Kelompok : 3A/ A.2.2
Tanggal
Mulai :
24 Maret 2015
Tanggal
Selesai : 24 Maret 2015
Judul Penetapan
: Penetapan Kadar P2O5 dalam Sampel Pupuk NPK
Tujuan
Penetapan : Untuk mengetahui kadar P2O5
dalam sampel pupuk NPK
Dasar
Prinsip
:
Larutan dari pupuk P2O5 yang
dipanaskan, diendapkan dengan NH4OH dan sedikit campuran magnesia membentuk NH4MgPO4. Endapan
yang telah bebas Cl-diabukan dan ditimbang sebagai MgP2O7 yang
berwarna putih. Kemudian dihitung kadar P2O5 dan hasil yang diperoleh menunjukkan
kualitas pupuk yang dianalisis.
Reaksi :
Landasan
Teori :
Deskripsi dari Pupuk
Untuk memperoleh
makanan, cara yang dilakukan sangat manusia, hewan, dan tumbuhan sangat
berbeda. Manusia dan hewan dapat berpindah tempat, sedangkan tumbuhan
tergantung pada tanah tempatnya berada.Jenis makanan yang diperlukan oleh
manusia dan hewan berupa unsur organik atau senyawa organik yang kompleks,
sedangkan makanan yang dibutuhkan tumbuhan berupa unsur-unsur anorganik
sederhana yang dikenal dengan istilah unsur hara.
Dalam tanah terdapat
16 jenis unsur hara yang diperlukan oleh tumbuhan. Unsur hara yang diperlukan
dalam jumlah banya dikenal dengan unsur makro, terdiri atas 9 unsur yaitu
C, H, O, N, K, P, S, Mg, dan Ca. Sedangkan unsure hara yang diperlukan
dalam jumlah sedikit dikenal dengan unsur mikro, terdiri atas 7 unsur yaitu Cl,
Fe, Mn, Zn, Cu, B, dan Mo. Ke-16 unsur tersebut mempunyai fungsi yang berbeda.
Apabila dalam tanah tidak mengandung unsur-unsur tersebut maka tanah harus
diberi pupuk sesuai dengan jenis tanah yang digunakan sebagai lahan tanam.Pupuk
(fertilizer) adalah suatu zat yang ditambahkan dengan tujuan agar kesuburan
tanah ditingkatkan, sehingga tanaman menjadi lebih produktif.
Bahan dan Kandungan
Pupuk
Bahan-bahan
pembuat pupuk adalah Carrier, double superfosfat, CaSO4, Fosfor, kotoran
(impurities), Za, asam bebas (H2SO4), bahan mantel (coated), dan Filler
(pengisi).
Adapun
kandungan pupuk meliputi Nitrogen (N), Fosfor (F), Kalium(K), Sulfur (S),
Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Besi (Fe), Boron (B), Mangan (Mg), Seng (Zn),
Tembaga (Cu), Molibdenum (Mo).
Fungsi Pupuk
· Menambah
dan menyuburkan tanah
· Sebagai
vitamin bagi tubuh adalah nutrisi bagi tanah.
· Menghidupkan
kembali jasad renik yang ada dalam tanah.
· Merangsang
tanaman agar tumbuh sehat.
· Melindungi
tanaman dari hama penyakit
· Menaikan
mutu dan porudktivitas hasil tanaman
FOSFOR
Fosfor adalah salah
satu unsur hara makro sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan
tanaman, namun kandungannya lebih rendah dibandingkan nitrogen, kalium,dan
kalsium. Tanaman menyerap P dari tanah dalam bentuk ion fosfat, terutama H2PO4-
yang terdapat dalam tanah.Ion H2PO4- lebih banyak dijumpai pada tanah yang
lebih masam, sedangkan pada pH yang lebih tinggi (>7) bentuk HPO42- lebih
dominan. Disamping ion – ion tersebut, tanaman dapat menyerap P dalam bentuk
asam nukleat, fitin dan fostohumat
Fosfor berfungsi untuk
pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman, merangsang pembungaan dan
pembuahan, merangsang pertumbuhan akar, merangsang pembentukan biji, merangsang
pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel tanaman. Jika tanaman
kekurangan unsur P gejaalanya : pembentukan buah/dan biji berkurang, kerdil,
daun berwarna keunguan atau kemerahan .
Fosfor di dalam tanah
dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu P- organik dan P-anorganik.Gejala
kekurangan fosfor bagi tanaman pertumbuhan kerdil (pembelahan sel terhambat),
daun-daun menjadi unggu atau coklat mulai dari ujung daun, pembentukan buah
tidak sempurna.
Tanah yang
kekurangan zat fospor jelek juga akibatnya bagi tanaman.Gejala yang nampak
ialah warna daun seluruhnya berubah mmenjadi kelewat tua, dan sering nampak
mengkiliap kemerahan.Pada tepi daun cabang dan batang terdapat warna merah ungu
yang lambat laun berubah menjadi kuning.Kalau tanamannya kelak berbuah, maka
buahnya kerdil-kerdil, nampak jelek dan lekas pula matang.Pada tanah serupa ini
perlu dipupuk dengan pupuk yang mengandung unsur fospor (P).Kalau tidak maka
tanaman yang ditanam pada tanah ini tetap bernasib jelek.
Tanah Alfisol pada umumnya berkembang dari batu kapur,
olivin, tufa dan lahar. Bentuk wilayah yang beragam dari bergelombang hingga
tertoreh, tekstur berkisar antara sedang hingga halus, drainasenya baik. Reaksi
tanah berkisar antara agak masam hingga netral, kapasitas tukar kation dan
basa-basanya bergam dari rendah hingga tinggi, bahan organik pada umumnya
sedang hingga rendah. Jeluk tanah dangkal hingga dalam. Memiliki sifat kimia
dan fisika yang relatif baik
Tanah Alfisol Terhadap
Kandungan P2O5
Fosfor pada tanaman
berfungsi dalam pembelahan sel, pembentukan albumin, pembentukan dan pematangan
buah, perkembangan akar, tahan terhadap penyakit dan lain-lain.Gejala
kekurangan fosfor (P) dapat menyebabakan pertumbuhan tanaman kerdil karena
pembelahan sel terganggu, daun-daun tidak sempurna serta mudah terserang
penyakit.Kekurangan Pdalam tanah dapat disebakan oleh jumlah P yang sedikit,
sebagian besar terdapat dalam bentuk yang tidak dapat diamabil oleh tanaman,
dan terjadi pengikatan (fiksasai) oleh Al pada tanah masam atau oleh Ca pada
tanah alkalis (Hakim, dkk., 1986).
Bentuk P yang lain
yang dapat diserap oleh tanaman adalah firofosfat dan metafosfat. Kedua bentuk
ini misalnya terdapat dalam bentuk P dan K metafosfat.Tanaman juga menyerap P
dalam bentuk fosfat organic, yaitu asam nukleat dan phytin. Kedua bentuk
senyawa ini terbentuk melalui proses degradasi da dekomposisi bahan organik
yang langsung diserap oleh tanaman (Anonim, 2010).
Tanah Alfisol memiliki
pH yang berubah dengan meningkatnya kedalaman dengan cenderung lebih tinggi
pada bagian bawah profil dan pada sejumlah bahan-bahan glacial sampai ke suatu
zona karbonat bebas dengan pH 8,0 atau lebih tinggi. Hal ini menyebabkan
berubahnya mobilitas elektroporetik koloid-koloid hasil pelapukan. Koloid ini
akan bergerak lambat pada pH yang lebih tinggi dibanding di bagian atas horizon
B yang secara umum mempunyai pH sangat rendah (Lopulisa, 2004)
Pengaruh Ketersediaan
Posfor
Fosfor secara
sederhana disebut sebagai P2O5 yang diekstraksikan
atau larut dalam air dan asam sitrat sehingga kemudian berpengaruh terhadap
banyak hal antara lain berhubungan dengan pH tanah, adanya Al, Fe, dan Ca
larut, serta bahan organik dalam tanah. Berikut kriteria kriteria P2O5 dalam
tanah (Hakim, dkk., 1986) :
Faktor – faktor yang
mempengaruhi ketersedfiaan fosfor diantaranya pH tanah, besi dan aluminium yang
dapat larut, terdapatnya mineral yang mengandung besi, aluminium dan mangan,
kalsium tersedia dan mineral kalsium, jumlah dekomposisi bahan organic dan
kegiatan mikroorganisme (Buckman dan Brady, 1982)
Fosfor memiliki
peranan penting dalam pertumbuhan tanaman karena tidak semua fosfor dalam tanah
tersedia untuk tanaman.Dalam hal ini unsure fosfor sangat bergantung pada sifat
dan cirri tanah serta pengelolaan tanah itu sendiri oleh manusia.Disamping itu
pertambahan fosfor kedalam tanah tidak terjadi dengan pengikatan biokimia
sepertihalnya nitrogen, tetapi hanya bersumber dari deposit batuan dan mineral
yang mengandung fosfor di dalam tanah. Oleh karena itu kadar fosfor tanah juga
ditentukan oleh banyak atau sedikitnya cadangan mineral yang mengandung fosfor
dan tingkat pelapukannya (Tan, 1991).
Hubungan P
Terhadap Kesuburan Tanah
Unsur P diambil
tanaman dalam bentuk ion orthofosfat primer dan sekunder (H2PO4-atau
HPO4-). Bentuk P lain yang dapat diserap tanaman
adalah pirofosfat dan metafosfat, dan P-organik hasil dekomposisi bahan
organic seperti fosfolipid, asam nukleat dan phytin (Sarief, 1986).
Mikroorganisme sangat
memiliki peran penting dalam terciptanya fosfor.Senyawa P organik diubah dan
dimeneralisasi menjadi senyawa organik. Dari sifat unsur P sebagai bahan
organik maka unsur ini memiliki peranan uang sangat essensial dalam kesuburan
tanah dimana asupan nutrisi dari bahan organik sangan membentu menaikkan kadar
unsur hara tanah dalam mencapai intensitas kesuburan yang optimal (Buckman dan
Brady, 1982).
Kebanyakan pupuk P
berbentuk ortofosfat (PO4-3),bentuk lainnya yang lebih
jarang adalah metafosfat (PO3-) dan pirofosfat (P2O7 -4).Kedua
bentuk yang terakhir akan berubah menjadi ortofosfat,apabila mereka diberikan
kedalam tanah.Dua jenis pupuk P yang sering digunakan adalah TSP
(Superfosfat Tunggal) dan SP-36 (Superfosfat 36).Ca(H2PO4)2 .
H2O dan (NH4)2HPO4 sendiri
sebenarnya mempunyai kelarutan di dalam air yang cukup tinggi.Tetapi,oleh
karena kapasitas fiksasi tanah jauh lebih besar,jarak yang ditempuh oleh difusi
fosfor,sebelum akhirnya mereka mengendap,hanya beberapa millimeter
saja.Pemupukan fosfor yang berulang-ulang jelas mengakibatkan penyebab
heterogen.Pengolahan tanah yang sifatnya mekanislah yang dapat membuat mereka
merata di dalam tanah (Indranada,H.K,1994)
Pupuk N P K
Pupuk NPK adalah termasuk jenis pupuk majemuk yang
mengandung tiga unsur hara yaitu N P dan K. NPK adalah kepanjangan dari N untuk
Nitrogen, P untuk Phosfat dan K untuk Kalium. Banyak produsen pupuk yang
memproduksi pupuk NPK dengan berbagai komposisi seperti Pupuk NPK Kujang dengan
Komposisi 30:6:8
yang artinya di dalam kemasan pupuk NPK kujang mengandung 30% N, 6% P dan 8% K dan jika kita konversikan ke dalam kilogram, maka di dalam 100 Kg pupuk NPK Kujang terdapat 30 Kg "N", 6 Kg "P", dan 8 Kg "K".
Dan jika komposisi yang tertulis dalam kemasan pupuk NPK adalah, 16:17:18, maka dalam 100Kg Pupuk NPK tersebut mengandung 16 Kg "N", 17 Kg "P", dan 18 Kg "K". dan seterusnya. kita para petani hanya tinggal menghitungnya saja dan di sesuaikan dengan kebutuhan tanaman kita.
Begitu juga dengan komposisi formulasi yang lain seperti NPK 15:15:15 ataupun 10:20:20, dan lain-lain. Namun agak sedikit berbeda dengan komposisi yang di miliki NPK Phonska, karna NPK Phonska menambahkan Unsur "S"(Sulfur) di dalam produknya dengan komposisi 15:15:15:10, dengan tambahan 10% "S" dalam kemasaannya.
Pupuk NPK menjadi pilihan alternatif para petani karena kandungan hara yang ada di dalamnya rata-rata telah sesuai dengan kebutuhan hara tanaman di wilayah indonesia. Selain itu dengan pupuk majemuk NPK para petani tidak repot mencampur beberapa jenis pupuk sebelum melakukan pemupukan.
Meski pupuk NPK mengandung hara yang cukup dengan komposisinya, namun para petani terkadang miliki dosis yang berbeda dengan komposisi yang telah di sediakan oleh para produsen pupuk, sehingga pupuk tunggal masih sangat di perlukan keberadaanya.
memang tidak semua wilayah bisa di cukupi dengan komposisi NPK yang telah di sediakan, karna banyaknya metode pola tanam yang membutuhkan dosis dan komposisi pupuk yang berbeda seperti perbedaan lahan, varietas, jarak tanam dll.
yang artinya di dalam kemasan pupuk NPK kujang mengandung 30% N, 6% P dan 8% K dan jika kita konversikan ke dalam kilogram, maka di dalam 100 Kg pupuk NPK Kujang terdapat 30 Kg "N", 6 Kg "P", dan 8 Kg "K".
Dan jika komposisi yang tertulis dalam kemasan pupuk NPK adalah, 16:17:18, maka dalam 100Kg Pupuk NPK tersebut mengandung 16 Kg "N", 17 Kg "P", dan 18 Kg "K". dan seterusnya. kita para petani hanya tinggal menghitungnya saja dan di sesuaikan dengan kebutuhan tanaman kita.
Begitu juga dengan komposisi formulasi yang lain seperti NPK 15:15:15 ataupun 10:20:20, dan lain-lain. Namun agak sedikit berbeda dengan komposisi yang di miliki NPK Phonska, karna NPK Phonska menambahkan Unsur "S"(Sulfur) di dalam produknya dengan komposisi 15:15:15:10, dengan tambahan 10% "S" dalam kemasaannya.
Pupuk NPK menjadi pilihan alternatif para petani karena kandungan hara yang ada di dalamnya rata-rata telah sesuai dengan kebutuhan hara tanaman di wilayah indonesia. Selain itu dengan pupuk majemuk NPK para petani tidak repot mencampur beberapa jenis pupuk sebelum melakukan pemupukan.
Meski pupuk NPK mengandung hara yang cukup dengan komposisinya, namun para petani terkadang miliki dosis yang berbeda dengan komposisi yang telah di sediakan oleh para produsen pupuk, sehingga pupuk tunggal masih sangat di perlukan keberadaanya.
memang tidak semua wilayah bisa di cukupi dengan komposisi NPK yang telah di sediakan, karna banyaknya metode pola tanam yang membutuhkan dosis dan komposisi pupuk yang berbeda seperti perbedaan lahan, varietas, jarak tanam dll.
Alat
dan Bahan :
Alat:
o Gelas
piala 100 ml
o Spatula
o Neraca
o Kaki
tiga
o Corong
o Pengaduk
o Pipet
tetes
o Cawan
porselin
o Tanur
o Eksikator
Bahan:
Bahan :
o Pupuk
NPK
o Aquadest
o NH4Cl
2 M
o NH4OH
o HCl
Cara
Kerja :
1. Ditimbang
5 gram contoh ke dalam gelas piala,dibubuhi air suling ,dipanaskan,disaring,endpan
dicuci dengan 3 x 10 ml air suling panas
2. Filtrat
ditampung lalu dibubuhi 10 ml NH4Cl 2 M dan 10 ml campuran magnesia
3. Apabila
menjadi keruh ditambah HCl (1 : 1 ) hingga larut
4. Dibubuhi
indikator PP,diendapkan dengan NH4OH ( 1 : 10 ) berlebih
5. Endapan
diaging dalam es lalu disaring dan dicuci dengan NH4OH ( 1 : 20 ) samapi bebas
klorida
6. Endapan
dikeringkan,dipijarkan dan ditimbang sampai bobot tetap
7. Dihitung
kadar P2O5 yang larut dalam air
Pengamatan :
Bobot
contoh =
5,0044 g
Bobot cawan
kosong
= 26, 3810 g
Bobot cawan +
abu
= 26, 8448 g
Perhitungan :
%
P2O5 = ((fk
* bobot abu) / bobot contoh) * 100 %
= (((142 / 222) * (26,8448
-26,3810)g) / 5,0044g) * 100 %
= 5,93 %
Kesimpulan :
Dari
hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa kadar P2O5 yang
larut dalam air dalam sampel pupuk NPK adalah sebesar 5,93 %.
Daftar
Pustaka :
o Novizan.1999. Pemupukan Yang Efektif. Makalah Pada
Kursus Singkat Pertanian. PT Mitratani Mandiri Perdana. Jakarta.
o
http://petani-kecil.blogspot.com/2013/06/pupuk-n-p-k.html